Minggu, 04 September 2016

HASIL PRESENTASI PRAKTIKUM FISIKA GLBB KELOMPOK 2 KELAS X5

Tujuan : Menentukan Percepatan Benda
Alat & Bahan :
• Ticker Timer
• Pita ketik
• Power supply
• Kertas karbon
• Trolly/kereta dinamika
• Gunting
• Bidang luncur
• Kertas grafik
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rangkailah alat sepeti pada gambar berikut
3. Masukkan ujung pita ke ticker timer.
4. Tempelkan ujung yang lain pita tersebut pada trolly.
5. Hubungkan ticker timer pada power supply.
6. Lepaskan trolly sehingga meluncur ke bawah
7. Ambil pita dan potong setiap 10 titik hasil ketikan.
8. Tempelkan hasil potongan pita pada kertas grafik.
9. Hubungkan titik titik teratas dari tiap-tiap potongan pita.
10. Ukur perubahan kecepatan (Δv). Hitung percepatan (a) dengan membagi perubahan kecepatan (Δv) dengan selang waktu (Δt).
11. Ulangi percobaan tersebut sebanyak 5 kali.
12. Buatlah kesimpulan percobaan, kemudian susunlah laporan hasil kegiatan

TUGAS KARYA ILMIAH GERAK LURUS (NATASHA / 29)

Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Jenis gerak ini disebut juga sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama.

Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.


GERAK LURUS BERATURAN

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana dalam gerak ini kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

dengan arti dan satuan dalam SI:
  • s = jarak tempuh (m)
  • v = kecepatan (m/s)
  • t = waktu (s)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.

dengan arti dan satuan dalam SI:
  • v0 = kecepatan mula-mula (m/s)
  • a = percepatan (m/s2)
  • t = waktu (s)
  • s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)

Contoh-Contoh GLBB

 a. Gerak Jatuh Bebas

Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2)

 

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h (ketinggian) dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang kedua....dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat digunakan untuk mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah atau mencapai ketinggian tertentu... namun ingat jarak dihitung dari titik asal benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah


sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian 120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m dari permukaan tanah?

jawab : h = 120 - 40 = 80 m


t = 4 s




2. Gerak Vertikal ke Atas

Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (V= 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas....
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.



Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :


vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)

3. Gerak Vertikal ke Bawah

Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif.


PENERAPAN GLB DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI : 
-kendaraan yang melewati jalan tol. Walaupun terdapat tikungan pada jalan tol, kendaraan beroda bisa melakukan GLB pada jalan tol hal ini jika lintasan tol lurus. Kendaraan yang bergerak pada jalan tol juga kadang mempunyai kecepatan yang tetap.

-gerakan kereta api atau kereta listrik di atas rel. Lintasan rel kereta kadang lurus, walaupun jaraknya hanya beberapa kilometer. Kereta api melakukan GLB ketika bergerak di atas lintasan rel yang lurus tersebut dengan laju tetap.

-kapal laut yang menyeberangi lautan atau samudera. Ketika melewati laut lepas, kapal laut biasanya bergerak pada lintasan yang lurus dengan kecepatan tetap. Ketika hendak tiba di pelabuhan tujuan, biasanya kapal baru mengubah haluan dan mengurangi kecepatannya.

-gerakan pesawat terbang. Pesawat terbang juga biasa melakukan GLB. Setelah lepas landas, pesawat terbang biasanya bergerak pada lintasan lurus dengan dengan laju tetap. Walaupun demikian, pesawat juga mengubah arah geraknya ketika hendak tiba di bandara tujuan.

PENERAPAN GLBB DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Kelapa yang jatuh dari pohonnya
2. Benda jatuh bebas.
3. Gerak seorang penerjun payung.
4. Gerak mobil dalam balapan mobil.
5. Gerak sebutir peluru yang ditembakkan oleh pemburu

Sabtu, 03 September 2016

GERAK LURUS OLEH BRYAN DEVO / 08 DAN AURELIA PUTRI / 33


Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Jenis gerak ini disebut juga sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama.

Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana dalam gerak ini kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

s = v.t

dengan arti dan satuan dalam SI:

- s = jarak tempuh (m)

- v = kecepatan (m/s)

- t = waktu (s)

Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana kecepatannyaberubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.

s = vo.t + ½. a.t 2

dengan arti dan satuan dalam SI:

- v 0 = kecepatan mula-mula (m/s)

- a = percepatan (m/s 2 )

- t = waktu (s)

- s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

Contoh Gerak Lurus dalam Kehidupan Sehari - hari

Contoh Gerak Lurus Beraturan

1.Sepeda yang di kayuh berkecepatan tetap

2.Mobil mundur dengan kecepatan tetap

3.Pesawat terbang dengan kecepatan tetap

Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan

1.Benda jatuh bebas.

2.Kecepatan mobil berubah pada saat mengerem atau di gas.

Jumat, 02 September 2016

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) oleh Henry X5/17

Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.

V = s / t

dimana :  v = kecepatan (m/s)
                        s = jarak tempuh (m)
                        t = waktu tempuh (s)

Grafik Hubungan antara Jarak dengan Waktu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFopZ44VebYRYoQBoaIH1qjYUZYsTWzGmk0NYj7UVnHhK7VVCUflrdsMTpd9FulbR3c5dmyM8vGYLIkhOtdIllZU3xfHbhDFUvE_Xli8jyeXRI1WxuYxw17VMRj9ZzjyMnLD2IJ90xNbPg/s1600/Screenshot_1.png

Grafik Hubungan antara Kecepatan  dengan Waktu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9CG8IeMGaU1Ai_ZU1j5w7nNwor4Y-rrUvrMIWLQjB9JHRI5MdNXZo6fHDlKFlqMCGF-qMbVL-e8IS7oExsAjEsOo0zlajB9rb7hmsUiV9BXHQjcdgndnLcXTAV4U7R6CZhXBIQox-m2c/s1600/Screenshot_2.png



Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat...sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.

Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlVNmkx_QyCON-R9TnQtTzFSoB8JQBVQnP3uLJkJZno2uAU6aemsUnojZTKppjlLqMZ_lrhMFR1Iam9P-N7BYksKBY7NBa5vnyUimqeN34pY97NBtP5aV5Ji3au8QzXP4FGDhRtLzEQCTr/s320/fc7.bmp


vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)

Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0DQZYMdVoDU6eNtAKFRYUsAHW3RFO6AaDzlXjoK7tISVJ4_0iu-uLEketkPEx3CI6NBIuN9tQrxoBC9K-bWamPySSuw8wj6zmNmL-6zlLMT85QBQI5r8Jcjuh-fChPfN_zmfK4DV_lsi6/s320/fa.bmp


Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDx1TfZK_2uCNS83cZJUFf8L7vHN3usL5IT2KXAqK2FkntDF7TIsUcGC8ZJmKkxARIfBV8tYk07mbWZhjaJR0fs_bSKvqCYWD1EfdyL9xLAQSLXmrAXxRYLlyZo3JtBzlRdZeFtz6q-Ges/s320/fb.bmp 

dan dapat disederhanakan menjadi :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUak-GZe-7sR3doAVbFwt7VgK_E67MGCNZhP9im3a5K6hkZiRr2iZmEdBseBOIv3NCVXeZ5e8hh5wbhtI-n-8RmF7P5KCSzfJeYrB6jIlR2_NDIYP9N882gcWKOIpqk8v5nKDys1V-TOyR/s320/fc9.bmp

S = jarak yang ditempuh
seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari luasnya daerah dibawah grafik v - t
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga.....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRbGbmG0SxwqHbNzCOQWc3jpAllGN_7OCCpxCsmTUbiQdfXI4ppmslF3qIh8DOQw_fb9vgnEEn5oh6rXAHKITPtpf-ljPjOFM7y05CRC5v6jvkR72DcwChY78Q42658uhyphenhyphen6zTQ4FqaY3K5/s320/fb7.bmp

2. Contoh-Contoh GLBB

 a. Gerak Jatuh Bebas

Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJpcGoddanKTq1mSLQ0ZibRQLe-BwesAVCN-95baOdGuBFYVRBoyqwE774LOikG_Dl9ix0qMGeVuay_0V-i3nmAkdwTfa9eaPvCKL4qUSE2PsmHXnCAL886dNGBpKrDB_-nHUSyJMzAJ3k/s320/fb8.bmp 

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h (ketinggian) dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang kedua....dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat digunakan untuk mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah atau mencapai ketinggian tertentu... namun ingat jarak dihitung dari titik asal benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv08dbv0rzZpu2ERlE5xjCRkffPLJl6phZO-9zZuiv2oV_2F5LGXgbwmmTDFWvCctWzohkf15uAL8CwZPvfR7Dj3fZ72BOF8Yv-1J3wgfnaGUxHieXR7Yabyv1y_zeLnBr8dGzUXpuwM-K/s400/fb9.bmp

sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian 120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m dari permukaan tanah?

jawab : h = 120 - 40 = 80 m

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6oUINWs-eEv3iN-OJkuLeMWdnNO5ExZN4BLAV6L-8TnIawv_0Kv2zchi-_MSRRfRzF1cMPl0YOPKi_WgqmLvQCc2pxdwfoSkmCZ2WAbQfIXaAYfcJzEYyqDl47KrzAlzPoveyXJJ0F64F/s320/fd1.bmp
t = 4 s




2. Gerak Vertikal ke Atas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb3BbJG_gct3uuINE3XzRZw93JovH9zcw4j6nmSyxn2wSquAMPwDmxon0vAEEvJGvj3z_ieZKQ5_F-y6MaPUm4wzoo_NHe4jI1qX-H6IkNgDq8O3cadoiaJvNoYh64pVPvgQSkQE_taf7a/s320/fd1.bmpSelama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt = 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas....
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.



Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvYMG6jMy1WA2W4mlfbqERCZBWnia6ONFwiLGEB27l02vnEaFxuTHpslBgK0kUU0k_i01UgN9V2KZQee9MOnluDuvSgBVQHgfjM2fKCDxhHfZ7EYaUAiFtBXOH-v7wRuSj_LRXaOT5UZTw/s320/fd2.bmp

vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)

3. Gerak Vertikal ke Bawah

Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMVcKldWkul9mfssbNnXTnbmgSYJ2y2OZK2n865TKr21XwhdIyBTd0WD0R2TK1Y5BnznhchTDS3BV-UR_ltKtb_vuNfuK3iNZxyLo6wPHezXGP4AdJ9F_Wzmy32tZYK_eq0tlsSvGeIilr/s320/fd3.bmp

3. Rangkuman GLB dan GLBB

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL2OqI6wvrTwraecNvUu9VwtyLDjGRlpu3UScBvclMUZZk3h2PNLPWquHeEUnQrNfiOHy4fjtminRkoUKZ1IRi_Wf9G7c5U9w7bsDQldFPKlFZljHrqfs4q04YUBjRm2cGy_-8ghiEd5dW/s1600/fd4.bmp